PEMAHAMAN EMANSIPASI WANITA
العنوان: | PEMAHAMAN EMANSIPASI WANITA |
---|---|
المؤلفون: | Citra Mustikawati |
المصدر: | Jurnal Kajian Komunikasi, Vol 3, Iss 1, Pp 65-70 (2015) |
بيانات النشر: | Universitas Padjadjaran, 2015. |
سنة النشر: | 2015 |
مصطلحات موضوعية: | Hermeneutika, emansipasi, wanita, Kartini, Jurgen Habermas, lcsh:P87-96, lcsh:Communication. Mass media |
الوصف: | Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui makna emansipasi wanita yang disampaikan R. A. Kartini pada buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Dengan begitu, masyarakat dapat memahami emansipasi wanita yang ada dalam pemikiran Kartini dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam menginterpretasi makna emansipasi wanita. Pada tulisan ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi hermeneutika Jurgen Habermas. Habermas menyampaikan bahwa pemahaman dibagi menjadi tiga kelas ekspresi yakni bahasa atau linguistik, tindakan atau kegiatan dan pengalaman. Data yang dikumpulkan penulis dilakukan dengan mengolah dokumentasi, studi pustaka dan menelusuri data online. Sementara untuk analisis data, penulis melakukan kategorisasi dan reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan. Penulis menguji keabsahan data dengan menggunakan bahan referensi dan mengadakan member check. Hasil penelitian pada tulisan ini adalah pemahaman emansipasi wanita dalam pemikiran R. A. Kartini yang tercantum pada buku Habis Gelap Terbitlah Terang, memiliki dua keinginan. Bagi Kartini keinginannya sebagai perempuan adalah untuk bebas dan mandiri. Lebih jelasnya adalah pertama, sebagai perempuan Kartini ingin diberi kesempatan mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Keinginan Kartini yang kedua adalah menolak adanya pernikahan poligami. Kartini menulis untuk memperjuangkan emansipasi wanita. Pemikiran serta tindakan Kartini seperti ini tidak dapat lepas dari latar belakangnya yang merupakan anak selir dan berasal dari golongan bangsawan. Kesimpulan dari tulisan ini adalah perjuangan untuk bebas mengenyam pendidikan bagi perempuan dan penolakan atas pernikahan poligami. Dalam perjuangannya, Kartini menggunakan sastra sebagai alat untuk mencapai hal tersebut. Pengalaman dan latar belakang Kartini sebagai anak selir menjadi alasan kuat dalam memperjuangkan emansipasi wanita. Tidak hanya itu, adat Jawa yang terlalu mengekang perempuan pun turut memotivasi Kartini untuk berjuang membebaskan diri atas nama perempuan. |
اللغة: | Indonesian |
تدمد: | 2477-5606 2303-2006 |
URL الوصول: | https://explore.openaire.eu/search/publication?articleId=doi_dedup___::56114028faab600928a0a40bedd83c92 http://journal.unpad.ac.id/jkk/article/view/7395 |
حقوق: | OPEN |
رقم الأكسشن: | edsair.doi.dedup.....56114028faab600928a0a40bedd83c92 |
قاعدة البيانات: | OpenAIRE |
تدمد: | 24775606 23032006 |
---|