دورية أكاديمية

KEUNGGULAN KOMPARATIF KAYU BULAT JATI DAN PINUS HUTAN TANAMAN DAN PROSPEKNYA DI MASA DATANG

التفاصيل البيبلوغرافية
العنوان: KEUNGGULAN KOMPARATIF KAYU BULAT JATI DAN PINUS HUTAN TANAMAN DAN PROSPEKNYA DI MASA DATANG
المؤلفون: Satria Astana, J T Yuhono, Budhi Waskito, Sapto Yowono, Probo Raharjo, Dewi Untari, Sri Mina Ginting, Kamila Yuniarti
المصدر: Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, Vol 1, Iss 1, Pp 67-86 (2017)
بيانات النشر: Centre for Social Research and Development, Economics, Policy and Climate Change; Development and Innovation Agency; Ministry of Environment and Forestry, 2017.
سنة النشر: 2017
المجموعة: LCC:Forestry
مصطلحات موضوعية: keunggulan komparatif, hutan tanaman, jati, pinus, Forestry, SD1-669.5
الوصف: Di masa datang, produksi kayu bulat dari hutan alam akan terus menurun. Diharapkan penurunan produksinya akan digantikan oleh produksi kayu bulat dari hutan tanaman. Permasalahannya adalah apakah perkembangan hutan tanaman akan berjalan sesuai dengan harapan? Jawaban atas pertanyaan tersebut diantaranya bergantung pada apakah kayu bulat dari hutan tanaman sekurang-kurangnya memiliki keunggulan komparatif yang sama dengan kayu bulat dari hutan alam. Hutan tanaman yang dikaji adalah hutanjati dan hutan pinus. Penelitian dilaksanakan pada tahun 1999. Untuk hutan jati, penelitian dilaksanakan di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) lndramayu, Gundih dan Madiun, sedangkan untuk hutan pinus di KPH Bandung Utara, Pekalongan Timurdan Lawu OS. Keunggulan komparatifkayu bulat jati dan pinus dihitung dengan menggunakan metode Biaya Sumberdaya Domestik (BSD). Dengan menggunakan data sekunder tahun 1998, hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kayu bulat jati maupun pinus memiliki keunggulan komparatif. lni ditunjukkan oleh koefisien BSD-nya yang kurang dari satu. Koefisien BSD kayu bu lat jati berkisar antara 0,26-0,28 dan kayu bulat pinus antara 0,48-0,53. Hasil analisis kepekaan menunjukkan bahwa kayu bulat jati masih memiliki keunggulan komparatifjika harga intemasionalnya (ekspomya) menurun sampai 73% untuk KPH Madiun, sampai 72% untuk KPH lndramayu dan sampai 74% untuk KPH Gundih. Sedangkan kayu bulat pinus masih memiliki keunggulan komparatifjika harga intemasionalnya (ekspomya) menurun sampai 47% untuk KPH Pekalongan Timur dan sampai 52% untuk KPH Bandung Utara, dan sampai 48% untuk KPH Lawu OS. Lebih jauh, hasil penelitian merekomendasikan bahwa bila kebijakan ekspor kayu bulat dari hutan tanaman tidak diberlakukan, maka prospek hutan tanaman khususnyajati dan pinus di masa datang akan tetap lamban
نوع الوثيقة: article
وصف الملف: electronic resource
اللغة: Indonesian
تدمد: 1979-6013
2502-4221
Relation: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/2737; https://doaj.org/toc/1979-6013; https://doaj.org/toc/2502-4221
DOI: 10.20886/jpsek.2004.1.1.67-86
URL الوصول: https://doaj.org/article/da7247f7f74a4c20b75b7939d302fb22
رقم الأكسشن: edsdoj.7247f7f74a4c20b75b7939d302fb22
قاعدة البيانات: Directory of Open Access Journals
الوصف
تدمد:19796013
25024221
DOI:10.20886/jpsek.2004.1.1.67-86